unniechan1

My Story and my world

Sad Wind [Chapter-4]

8 Comments

Sad Wind [Chapter-4]

 

Sad_Wind_Cover_2

Author : NyuNyun ll Genre : Mellow, Drama

Cast : Kim So Eun, Kim Beom ll Other Cast : Kim So Hyun, Do Kyungsoo

Rate : PG-15

 

Previous Last Chapter

So Eun berteriak histeris sambil masih berusaha memukul kepalanya dengan kepalan yang ia buat sekalipun Kim Bum sudah berusaha mencegah kelakuan So Eun

“ Apa yang mendorongmu melakukan aksi pembunuhan tersebut??”

” Pengacara Kim,, aku mohon,, berhentilah menjadi pengacaraku,, katakan pada So Eun eonni,, aku sangat gembira mendengar kalau kakakku mengalami gegar otak,, jadi,, dia tak perlu repot-repot berusaha mengingat semua,, dan,, oh ya,, pengacara Kim,, tolong bantu kakakku menjadi orang yang lebih baik lagi,,” So Hyun memelengoskan kepalanya

” Kau tidak sedang diancam seseorang bukan??”

So Eun tersenyum dan menghambur memeluk calon tunangannya ” Ani,, aku yang harusnya berterima kasih,, setidaknya,, berkat kameramu yang masih aku bawa,, membuatku mengingat dirimu,, setidaknya hatiku ingat tentangmu,,”

” Aku melakukannya karena mereka sangat egois,, mereka lebih mengagungkan ego mereka dan setiap hari mereka selalu adu mulut tanpa memikirkan perasaan kami,,”

” Gomawo,, kau memang bisa diandalkan,, apa yang harus kulakukan untuk membalas perbuatanmu??”

” Ah,, aku ingin apel hijau yang kakek tua itu jual di festival nanti malam,, eonni,, bisa kau belikan untukku??”

 

Sad Wind [Chapter-4]

So Eun mengangguk menyanggupi, walaupun keduanya saudara kandung, kegemaran mereka berbeda, So Eun yang sangat gemar membaca selalu meminta So Hyun yang sekolahnya dekat dengan toko-toko penjual buku membawakan beberapa buku darinya, sedangakan So Hyun, yang memang sangat gemar makan, selalu meminta eonninya membawakan sesuatu yang bisa dimakan saat eonninya keluar, seperti malam ini, mendengar kalau So Eun akan mengunjungi sebuah festival, akhirnya ia pun meminta sang kakak membawakan apel hijau untuknya

” So Hyun-ie bogoshipo,,, aku benar-benar ingin melihatmu,,” So Eun menitikkan air matanya.

$$$

Ireona!! Ireona!! Ireona!!

Alarm ponsel Kyungsoo berbunyi, ia meraba-raba mencari dimana ponselnya kini berada, dan ia terperanjat ketika menyadari sekarang pukul 07.30 KST, tiga puluh menit lagi,, jika ia tak segera muncul di kantor barunya, sudah dipastikan omelan dari sang atasan yang akan diterimanya, Kyungsoo menyaber seragamnya, berlari menuju halte bus,, setelah turun dari bus, ia pun kembali berlari menuju kantor kepolisian, Kyungsoo menurunkan kecepatan larinya ketika ia berpapasan dengan anggota timnya di devisi kasus pembunuhan tak lazim

” Yaa!! Detektif,, ani,, maksudku petugas Do,, apakah kau terlambat?? Seragam itu sangat cocok kau kenakan,,” cibir Jun Oh, dan diikuti tahanan tawa dari anggota lain, Kyungsoo tak tahu harus melakukan apa dengan hinaan itu, namja berusia seperempat abad itu memilih menunduk menahan emosinya karena Jin Oh, ia pun berjalan mengikuti Jin Oh dan anggota yang lain hingga ke ruangan devisi mereka, Jin Oh yang masih melihat kehadiran Kyungsoo terlihat memekik, bukankah Kyungsoo sudah di pindah tugaskan

” Aku,, hanya mengambil barangku yang tertinggal,,” Kyungsoo mendekati meja kerjanya ketika masih berada di devisi pembunuhan tak lazim, tangan Kyungsoo meraih gangang laci dan,, sebuah gunting kuku yang ia temukan disana ” Gunting ini sangat berharga untukku,, ketua tim,, apakah ada kasus pembunuhan lagi,, aku bisa,,”

” Yaa!! Petugas Do,, pergilah dari sini,, selama dua setengah bulan,, kami tak akan mengabarimu kasus apapun,, jalani tugasmu dengan sebaik-baiknya,,” senior Jin Oh mendorong tubuh Kyungsoo menjauh dari ruangan, tak segera menyerah, Kyungsoo masih berusaha masuk, tapi dengan kegesitan yang Jin Oh miliki, dia bisa menahan Kyungsoo, namja itu memendelikkan matanya pada Kyungsoo dan itu cukup membuat Kyungsoo menciut nyalinya, Jin Oh tak segera pergi dari bibir pintu ruangan devisinya hingga benar-benar yakin, kutu kecil bernama Kyungsoo tak kembali.

Kluntingg,,

Aplikasi Line milik Jin Ri berbunyi, ia melirik layar ponselnya dan rupanya itu pesan dari Kyungsoo

Kau tak lupa dengan janjimu kemarin bukan

 

Min Ri menggigit bibir bawahnya, benar-benar orang tak sabaran, apakah Kim So Hyun sangat berarti untuknya hingga ia tak ingin ketinggalan infonya walaupun sedikit

Dua hari lagi,, sidang penentuan kapan eksekusi So Hyun akan dilaksanakan

 

Balasan yang berhasil Min Ri kirimkan, tanpa Min Ri sadari, kedua mata Jin Oh membaca balasan itu diam-diam

” Jadi,, kau memberikan kabar terbaru padanya?? Yaaa!! Jung Min Ri,, apa kau bodoh?? Kenapa kau tak memikirkan dirimu?? Kyungsoo,, menyukai penjahat itu,, kau tak merasa cemburu??” Jin Oh mengompori Min Ri, ia tahu kelemahan Min Ri, yeoja itu,, menyukai Kyungsoo, sangat menyukainya

” Sunbae!! Aku memang menyukainya,, aku melakukan ini karena menyukainya!!” mereka berduapun terlibat adu mulut hingga akhirnya ketua tim mereka yang melerai adu mulut itu.

$$$

So Eun yang sudah diperbolehkan keluar kamar terlihat mencari udara segar, yeoja yang masih menggunakan alat bantu kursi roda untuk berpindah itu terlihat berkeliling di taman rumah sakit yang pagi itu ramai di penuhi anak-anak penghuni rumah sakit, So Eun tersenyum ketika melihat anak kecil berebut sebuah ice cream hingga salah satu dari mereka menangis, ia terperanjat ketika sebuah tangan menyentuh bahunya, ketika menoleh, senyumnya mengembang, Kim Bum sudah ada di belakang sambil menenteng sebuah kantong plastik berisi jjajangmyun

” Wah,, kau tak menjadi dokter galak sekarang rupanya,, kau mengijinkanku memakan jjajangmyun itu??” So Eun masih mengembangkan senyumnya menatap Kim Bum, Kim Bum mengangguk mengiyakan pertanyaan So Eun,

” Karena kau sudah di perbolehkan keluar dari ruanganmu,, makanya aku memberimu hadiah ini,, kau senang??”

So Eun mengangguk, ia benar-benar berterima kasih pada Kim Bum, So Eun langsung memberikan pelukannya pada Kim Bum dan namja itu membalasnya, dengan antusias So Eun membuka jjajangmyun dan mengaduk bumbu berwarna hitam itu bersama mienya hingga mie itu berubah warna, dengan lahapnya, seakan ini pertama kalinya So Eun menelan makanan setelah beberapa hari berpuasa

” Yaa!! Nona Kim,, apakah selama kau di rumah sakit, pihak rumah sakit tak pernah memberimu makan??” Kim Bum mengelap bumbu jjajangmyun yang belebotan di luar bibir So Eun, So Eun tersenyum di perlakukan spesial seperti itu

” Kim Bum-ssi,, apakah,, kita,, pernah melakukan firs kiss??” tanya So Eun malu, rasa malu So Eun terlihat dengan munculnya rona merah di pipinya, Kim Bum berdehem mendengar pertanyaan itu, ia tak pernah punya pikiran So Eun akan mengajukan pertanyaan semacam itu

” Wae?? Kenapa kau bertanya seperti itu??”

” Karena,, sebuah hubungan,, tidak akan lengkap tanpa adanya first kiss,, kapan kita melakukan first kiss?? Kau,, tak apa kan menceritakannya padaku bukan??”

Kim Bum menggaruk tengkuknya, ia terlihat tengah memikirkan apa yang harus ia katakan untuk membuka ceritanya, sejujurnya,, dia malu menceritakan tentang first kissnya dengan So Eun, bukankah itu hal yang wajar,, merasa malu untuk menceritakan pengalaman first kiss pada orang lain,, ya,, walaupun So Eun adalah lawan mainnya dalam menjalani first kiss,, tapi,, tetap saja

” Kau tak ingin menceritakannya padaku?? Apakah kita tak pernah melakukan first kiss??”

Kim Bum berdehem, baiklah,, mungkin dengan menceritakan hal tersebut pada So Eun bisa membantu memulihkan ingatan So Eun, Kim Bum memulai ceritanya,,

” First kiss kita terjadi pada tahun 2010, aku masih sangat ingat itu terjadi satu hari setelah kita merayakan satu tahun hari jadi kita,,” ia pun tersenyum membayangkan kejadian saat itu

2010

” So Eun-ah,, kau akan membantuku memberekan rumah baru kakakku kan??” Kim Bum tengah mengenakan busananya sambil sekalian dirinya membuat panggilan dengan So Eun via telpon ” Arasseo,, aku akan menjemputmu,, kau tunggulah dirumahmu,, setengah jam lagi,, aku akan sampai ke rumahmu” Kim Bum memutuskan panggilannya dan bersiap menjemput So Eun sesuai ucapannya tadi.

Satu jam kemudian, setelah Kim Bum berhasil menjemput So Eun, lalu keduanya melakukan perjalanan menuju rumah kakak Kim Bum, sampailah keduanya di depan rumah minialis tersebut, seakan itu rumah mereka sendiri, keduanya melangkah mendekat ke daun pintu dan membukanya

” Wah,, jadi,, setelah kakakmu melakukan perayaan rumah baru, dia pergi bulan madu begitu saja tanpa membereskannya??” So Eun melirik Kim Bum setelah ia melihat isi rumah yang benar-benar berantakan, Kim Bum mengangguk mengiyakan, ia memberikan kode maaf pada So Eun, karena,, itu pasti benar-benar akan membuat So Eun lelah, tapi,, Kim Bum  merasa lega karena yeoja itu, dengan ringan tangan memberesi benda-benda yang berserakan, melihat itu Kim Bum langsung membantu So Eun yang sudah mulai membersihkan.

Satu jam kemudian, sepasang kekasih itu terlihat sangat kelelahan, dan mereka juga memutuskan untuk beristirahat di sofa yang berada diruang tamu

” Apa kau lapar?” Kim Bum melirik So Eun yang duduk disampingnya, So Eun meringis dan mengangguk, yeoja itu sangat yakin kalau Kim Bum tahu karena Kim Bum baru saja mendengar nyanyian cacing yang bersemayam di perutnya, So Eun ingin meruntuki cacing-cacing itu, apakah tak ada waktu lain selain saat ini,, bukankah So Eun tengah berduaan dengan Kim Bum, ah,, benar cacing sialan, So Eun memukul-mukul perutnya pelan berharap dengan itu cacing dalam perutnya bisa jera, Kim Bum yang mengamati tingkah So Eun hanya bisa menahan tawanya

” Baiklah,, aku akan memasakkanmu,,” Kim Bum berhambur ke dapur, membuka lemari pendingin dan menengok bahan apa saja yang bisa diolahnya,, setelah menemukan beberapa telur dan sayur mayur, Kim Bum mulai menunjukkan keahlian masaknya, menjadikan dapur itu sebagai miliknya seorang.

So Eun yang sudah menunggu di ruang makan terlihat berpangku tangan menatap Kim Bum yang cekatan mengolah bahan mentah itu menjadi hal yang dapat dinikmati, tiga puluh menit kemudian, dua buah piring dengan makanan yang berbau enak ketika dihirup sudah terpampang di meja, tangan So Eun yang sudah menggenggam sebuah sendok di tangan kanan dan tangan lainnya menggenggam sebuah garpu

” Selamat makan,,” ucap So Eun sebelum akhirnya mulutnya penuh dengan makanan ” Ini benar-benar enak,, aku tak tahu bumbu-bumbu apa yang kau masukkan,, tapi,, aku rasa makananmu lebih enak dibandingkan masakan bibikku,,” So Eun terkekeh

” Kau menyamakan masakanku dengan masakan bibimu??” Kim Bum menghentikan makannya, ia menatap So Eun dan gadis yang ditatapnya mengangkat bahunya menjawab pertanyaan Kim Bum

” Aku yang akan mencuci piring,, bukankah kau sudah memasak??”

Kim Bum terlihat berpikir sebelum akhirnya ia mengangguk menyetujui usulan So Eun, So Eun tersenyum melihat jawaban Kim Bum, setelah yakin kalau Kim Bum sudah menyelesaikan makannya, So Eun berjalan kesisi dimana Kim Bum duduk, ia mengambil piring, sendok dan garpu Kim Bum, membawanya ke wastafel cuci piring dan mulai mencucinya, gantian Kim Bum yang memandang tangan-tangan So Eun yang sibuk dengan piring-piringnya.

Kim Bum berjalan ke lemari es dan ia mengambil sebuah kue tart disana, sepertinya namja itu masih kelaparan, buktinya,, tanpa menawari So Eun, namja itu langsung menikmati kue tart berwarna putih itu

” Bum-ah,, bisakah kau menggaruk ujung hidungku yang gatal?? Kedua tanganku penuh dengan sabun dan aku,,” So Eun menoleh kearah Kim Bum dan terkejut melihat keadaan namja itu, mulut penuh dengan kue tart dan,, tidak,, tangan namja itu penuh dengan cream dari tart itu

” Aku akan membantumu,,” Kim Bum berhambur kearah So Eun, berniat melanjutkan makannya setelah membantu So Eun, namja itu tak mencuci tangannya dan lebih memilih menggunakan sikunya untuk menggaruk ujung hidung So Eun yang gatal, So Eun tersenyum di garuk Kim Bum seperti itu, dan tawa So Eunpun pecah menyadari tangan Kim Bum yang penuh cream menempel di bibirnya membuat bibir pink So Eun berubah warna menjadi putih

” Ah,, mianhae,,” sesal Kim Bum, So Eun hanya tersenyum

” Apakah kau sengaja melakukannya??” So Eun terkekeh, ia mencoba membersihkan cream dibibirnya menggunakan lidahnya

” Jangan dibersihkan,, biar aku yang melakukannya,,” Kim Bum pun menggunakan mulutnya untuk membersihkan cream itu, So Eun terkejut Kim Bum melakukan itu

 

” Jadi itu first kiss kita?” tanya So Eun menghentikan cerita Kim Bum, anggukan lemah Kim Bum lakukan untuk menjawab pertanyaan itu, So Eun terkekeh ” Kau ternyata sangat menggemaskan,, aku baru menyadarinya,,”

” Ani,, kau lebih menggemaskan,,”

” Aku berharap bisa mengingat kejadian itu,, first kiss kita,,” So Eun melirik Kim Bum, Kim Bum yang masih membawa tissue yang tadi ia gunakan untuk mengelap noda jjajangmyun di bibir So Eun terlihat membuang benda itu, ia menundukkan kepalanya, So Eun tersenyum setelah mengatakan hal itu dan melanjutkan makannya

” Nona Kim,, aku akan mengingatkanmu lagi tentang first kiss kita,, tapi,, kau harus berjanji,, kau tak akan melupakannya,,” Kim Bum tersenyum menatap So Eun yang terkejut ” Jika kau melupakannya lagi,, aku benar-benar akan marah padamu,,” ucap Kim Bum, namja itu langsung mendaratkan bibirnya ke bibir So Eun yang masih terdapat sisa-sisa bumbu jjajangmyun, membersihkan bumbu itu dan tak perduli dengan keadaan dimana saat ini mereka tengah berada ditaman rumah sakit.

$$$

” Kau tak mengingatku??” Kyungsoo menatap kaca penuh lubang sebagai penghalang dengan sang lawan bicara ” Apa kau benar-benar melupakanku??”

” Aku mengingatmu,, bukankah kau petugas yang menghipnoterapiku kemarin??” So Hyun, lawan bicara Kyungsoo angkat bicara, namja itu sepertinya frustrasi dengan jawaban So Hyun, bukan jawaban itu yang ia inginkan sebenarnya,, tapi,, mengingat yeoja itu membahas hipnoterapi,, Kyungsoo mulai tertarik dengan bahasan mereka ” Wae?? Kenapa kau melakukan hal itu?? Apakah ada yang kau inginkan dariku??” So Hyun menatap Kyungsoo tajam, yeoja yang tiap hari mengenakan busana penghuni rutan itu sepertinya marah pada Kyungsoo terbukti dari sorot mata tajam yang di arahkan pada Kyungsoo

” Ne,, memang ada yang aku inginkan,, aku ingin mengetahui kebenaran tanpa ditambahi hal-hal yang menyebabkan kebenaran itu musnah” Kyungsoo memberi penekanan di setiap kata yang diucapkan sebagai tanda betapa yakinnya jawaban itu hingga membuat So Hyun bergetar, yeoja itu sepertinya takut mendengar jawaban itu

” Kebenaran apa yang kau maksud?? Apakah kebenaran itu sangat penting bagimu??” So Hyun mengepalkan tangannya erat

To Be Continued

 

 

 

 

 

Author: unniechan

semua kata dalam hidup ini tiba-tiba menghilang, hanya nyanyian sendu yang menemani,,, malam ini sangat dingin, dingin hingga menusuk tulang, apa yang harus aku lakukan? kenapa semua terasa jauh bagiku? aku merasa ditinggal sendiri diruangan gelap ini, hanya nyanyian sendu yang menemaniku,, benar,, hanya nayanyain sendulah temanku saat ini,,,

8 thoughts on “Sad Wind [Chapter-4]

  1. Mungkin karna ide cerita ini terlalu berat jd aq agak bosen bacanya…maaffffff….tp bener deh aq harus mengerutkan dahi n lama lama bosan. Aq lbh suka crita yg ringan n type sad romance gitu bukan yg misteri n trhiler kaya gini pizzzzzzz. Tp ttp semangat buat author krn autror yg cerdas bisa n mau mncoba sgla type penulisan bukan yg mainstrem.yah walaupun resikonya peminatnya sedikit. Makasih sblumnya n so sorry.

  2. Kereeennn…lanjut dehhh

  3. penasaran banget kebenaran apa yg d maksud kyungsoo?? scene bumssonya dikit banget thor heheheh.. next..

  4. Kyungsoo masih berusaha mengorek informasi yg real dr Sohyun mengenai siapa pembunuh sebenarnya.. Dan BumSso sedang asyik berciuman tanpa peduli ada anak2 disekitar mereka

  5. Wahh mkin rumit msalah a, ffiiuuhh semoga kasua so hyun bsa cpt slesai n so eun cpt ingt kjadiannya,
    Bumsso bnr2 romantis,,

  6. Keren eon, penasaran bgt gmn kejadian yg sebenarnya,, semoga kasus so hyun bsa cpt slesai, n so eun bsa ingt kejadiannya
    Bumsso romantis bgt aq ska
    Byakin adegan bumsso a y eon hehe

  7. aq suka dg tipe2 cerita yg sperti ini…crita yg bergenre berat dan membuatq saat membaca mendapat feelnya dan imajinasiq bermain…hehehe…..
    dan membuatq penasaran tentunya buat baca part selanjutnya….

  8. Aaahk.. bumsso manis sekali, ya ampun oppa bagaimana klo ada yg lihat ?
    Sweet bgtt mereka.
    Aku sih sungguh masih penasaran sekali thor,
    Apa yg kyung so tau ya?

Leave a comment