unniechan1

My Story and my world

Sad Wind [Chapter-5]

6 Comments

Sad Wind [Chapter-5]

Sad_Wind_Cover_2

 

Author : NyuNyun ll Genre : Mellow, Drama

Cast : Kim So Eun, Kim Beom ll Other Cast : Kim So Hyun, Do Kyungsoo

Rate : PG-15

 

Previous Last Chapter

“ Apa yang mendorongmu melakukan aksi pembunuhan tersebut??”

” Pengacara Kim,, aku mohon,, berhentilah menjadi pengacaraku,, katakan pada So Eun eonni,, aku sangat gembira mendengar kalau kakakku mengalami gegar otak,, jadi,, dia tak perlu repot-repot berusaha mengingat semua,, dan,, oh ya,, pengacara Kim,, tolong bantu kakakku menjadi orang yang lebih baik lagi,,” So Hyun memelengoskan kepalanya

” Kau tak ingin menceritakannya padaku?? Apakah kita tak pernah melakukan first kiss??”

So Eun tersenyum dan menghambur memeluk calon tunangannya ” Ani,, aku yang harusnya berterima kasih,, setidaknya,, berkat kameramu yang masih aku bawa,, membuatku mengingat dirimu,, setidaknya hatiku ingat tentangmu,,”

” So Eun-ah,, apakah ingatan tentang kejadian sebelum kau mengalami koma selama tiga bulan sudah berhasil kau ingat??” Kim Bum menanyakan hal itu sambil tangannya sibuk menyirami bunga pocerika

Prang,, benda yang biasa digunakan memotong daging ayam itu ia jatuhkan, benda yang malam ini membuat dua nyawa melayang sudah berganti menjadi warna merah,. Cairan merah kental dan berbau nyinyir itu menggenang di samping dua mayat yang mengenaskan

” Kebenaran apa yang kau maksud?? Apakah kebenaran itu sangat penting bagimu??” So Hyun mengepalkan tangannya erat

Sad Wind [Chapter-5]

So Hyun mengepalkan tangannya erat, dalam hati, yeoja itu berharap waktu segera berputar sehingga waktu kunjung Kyungsoo segera berakhir, ia tak ingin bertemu Kyungsoo lama-lama, benar-benar tak ingin, rasanya,, hatinya benar-benar terasa perih setiap melihat wajah Kyungsoo

” Ne,, kebenaran itu sangat penting bagiku,, karena kebenaran itu,, menyangkut seseorang yang aku perdulikan,,” tatapan Kyungsoo menajam, So Hyun yang menjadi penerima tatapan itu hanya bisa mengalihkan pandangannya, ia tak bisa menatap lawan bicaranya, matanya tiba-tiba terlihat berkaca-kaca ” Aku tak rela,, orang yang sangat aku perdulikan menjadi korban dalam kasus ini,, tolong sampaikan kata-kataku pada seseorang yang aku perdulikan,, “

” Kenapa kau tak mengatakan sendiri pada orang itu,, aku bahkan tak tahu siapa orang yang kau perdulikan itu,,” So Hyun mencoba memotong ucapan Kyungsoo sambil menahan air matanya, ia rasanya sudah tak tahan berada di depan Kyungsoo, dia benar-benar ingin hilang dari hadapan Kyungsoo, tapi tidak untuk Kyungsoo, keinginannya bertolak belakang dengan So Hyun, namja itu masih ingin berlama-lama bersama So Hyun

” Kau yang paling tahu dimana orang yang aku perdulikan berada, dia adalah korban,, korban hidup dalam kejadian ini,, katakan padanya kalau dia tak seorang diri,, karena aku,, akan membuktikan dan menghukum tersangka dengan hukuman yang pantas” Kyungsoo menggretakkan gigi-giginya, ia benar-benar serius dengan ucapannya

So Hyun menatap Kyungsoo dengan mata berkaca-kaca, apakah hipnoterapi yang dilakukan Kyungsoo kemarin,, membuat Kyungsoo mengetahui kebenarannya,, apakah,, orang yang di perdulikan Kyungsoo adalah So Eun eonninya,, seperti saat itu,, So Hyun mengingat sesuatu

September, 2007

So Hyun tengah sibuk memilih buku di tempat peminjaman buku keluarga Hu Goo, hingga datanglah Ga Young yang memberitahunya bahwa ada seseorang yang tengah mengikutinya sedari tadi, penasaran dengan orang tersebut, So Hyun mengarahkan kepalanya kearah Ga Young menunjuk, dengan langkah penuh hati-hati,, So Hyun berjalan ke rak buku yang ditunjuk Ga Young, makin dekat-dekat dan terlihatlah seseorang dengan seragam dibalik rak itu

” Apa yang kau lakukan disini??” tanya So Hyun membuat orang itu, yang rupanya Kyungsoo terlonjak kaget, Kyungsoo tersenyum malu sambil menggaruk tengkuk yang di rasa So Hyun tak gatal ” Wae?? Apakah,, kau menguntitku??” So Hyun langsung pada intinya dan membuat Kyungsoo mati kutu

” Ani,, bukankah ini tempat umum,, aku kesini,, mencari buku,, ne,, aku mencari buku,,”

” Tapi,, Ga Young bilang,, kau menguntitku,, temanku itu,, tak pernah berbohong,,”

Kyungsoo mengedarkan matanya mencari sesuatu yang bisa membantunya untuk dijadikan alasan, ia masih saja menggaruk tengkuknya ” Wae?? Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku??” So Hyun mengajukan pertanyaannya lagi

” Em,, ne,, aku memang mengikutimu,, aku hanya ingin memberikan buku ini untuk kakakmu,, aku dengar,, kakakmu seorang maniak buku,, dia bisa menghabiskan tiga buku setibal 400 halaman dalam satu hari,, kakakmu benar-benar luar biasa, selain itu,, dia juga cantik,,”

So Hyun tersenyum mendengar kata terakhir Kyungsoo, iya,, So Eun eonninya memang sangat cantik, pantas saja Kyungsoo mengikutinya terus,, apakah karena namja itu menyukai kakaknya,, So Hyun menerima buku sodoran Kyungsoo ” Khamsahamnida,, aku yakin kakakku akan sangat senang,,” ucap So Hyun, lalu ia pun memutuskan undur diri dari hadapan Kyungsoo,, dia memutuskan segera undur diri karena,, iya,, dia malu

2015

” Baiklah,, jangan pernah merasa bosan denganku,, kau akan sering bertemu denganku,,” Kyungsoo bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan tempat ngobrolnya dengan So Hyun, namja itu tak menghiraukan air mata So Hyun yang mulai berlinang.

$$$

Kim Bum menatap So Eun yang terlelap, ia mengamati wajah yeoja itu dengan teliti, hidung, mata, bibir,, semuanya terlihat sempurna, benar-benar cantik,, kalimat itulah yang berulang-ulang Kim Bun ucapkan didalam hati, entah kenapa tiba-tiba perasaan kecewa Kim Bum pada So Eun mencuat ” Wae?? Kenapa kau tak pernah cerita kalau kau punya dongsaeng sebelumnya??” Kim Bum menatap So Eun makin intens, adik So Eun besok menjalani persidangannya seorang diri, So Hyun,, tak ditemani pengacara dalam persidangan besok, Kim Bum yang diminta So Eun untuk menjadi pengacara So Hyun, malah dengan ringannya mengundurkan diri saat diminta So Hyun, kenapa ia tak bersikeras untuk tetap bertahan disisi So Hyun, yeoja malang itu,, malang,, Kim Bum segera menghilangkan kata itu, malang hanya di tujukan pada orang normal, dan tak cocok ditujukan untuk So Hyun yang dengan kejinya membunuh orang tuanya dan mencoba membunuh kakak satu-satunya ” So Eun-ah,, benar-benar tak ada yang kau sembunyikan padaku kan??” tanya Kim Bum terakhir kali sebelum akhirnya ia meninggalkan So Eun di kamarnya.

So Eun membuka matanya setelah mendengar bunyi pintu tertutup ” Bum-ah,, apakah kau mulai mencurigaiku??” So Eun menitikkan air matanya, mungkin,, jika ia tak mengalami gegar otak sesuai vonis dokter, ia akan menceritakan semua pada Kim Bum, mulai dari kejadian itu,, hingga menjawab semua yang ditanyakan Kim Bum apapun itu ” Alasan aku tak mengatakan kalau aku tak memiliki dongsaeng,, karena aku takut,, kau tak lagi melihatku”

Januari 2015

So Eun mengedarkan pandangannya di stasiun kereta yang penuh orang-orang berlalu lalang, hari ini,, ia berdiri di tengah orang-orang yang sibuk itu untuk menjemput So Hyun yang baru pulang dari luar kota, setelah mendengar pengumuman kalau kereta yang dinaiki So Hyun akan segera datang, So Eun langsung saja berdiri di balik pagar pembatas, kereta perlahan berhenti tepat di pemberhentian, beberapa menit kemudian pintu-pintu terbuka dan keluarlah satu persatu orang dari dalam kereta, So Eun masih mencari dimana keberadaan adiknya, ia berjalan mondar-mandir mencari keberadaan sang adik, senyum So Eun mengembang saat melihat adiknya yang jaraknya kira-kira tujuh meter dengannya tengah bercengkrama dengan seseorang, semakin dekat-dekat,, langkah So Eun memperpendek jaraknya dengan sang adik, ketika tinggal beberapa langkah, kaki So Eun tiba-tiba tak mau di gerakkan, kaki So Eun melumpuh, So Eun mematung disana, adiknya,, tengah bercengkrama dengan Kim Bum, namjachingunya disana,, apa yang mereka perbincangkan, kenapa mereka terlihat akrab,, kenapa mereka berbagi tawa,, So Eun mencari tempat sembunyi, ia bersembungi dibalik tiang stasiun yang berbentuk tabung itu, ddddrrrtt,, ddddrrrtt,, ponselnya bergetar, mata So Eun melirik layar ponsel dan ternyata panggilan dari sang adik

” Eonnie,, eodiseo??” So Hyun bertanya diujung sana, So Eun tersenyum mendengar pertanyaan itu, ia memutuskan berbohong dan menjawab kalau ia masih dalam perjalanan, So Eun gantian yang mengajukan pertanyaan, ia menanyakan dimana So Hyun sekarang dan tengah bersama siapa ” Eonni,, aku sendirian menunggumu,,” So Eun mengenduskan napasnya mendengar jawaban So Hyun di seberang sana, sendirian,, So Hyun tengah bertukar tawa dengan namjachingunya dan itu So Hyun sebut sendirian,, benar-benar menaikkan darah So Eun

” So Hyun-ie,, lima menit lagi,, eonnie akan sampai,, berhati-hatilah disana” So Eun memutuskan panggilannya dan kembali melirik So Hyun yang masih berdua dengan Kim Bum, mereka masih terikat sebuah obrolan. So Eun mengatur napasnya, apakah kedekatan mereka merupakan sebuah perselimgkuhan,, tidak,, So Eun tak boleh memiliki pemikiran seperti itu,, disana,, adiknya dan namjachingunya,, tengah bertukar tawa,, itu merupakan hal yang wajar dilakukan calon kakak ipar dan adik ipar,, tapi,, bukankah So Eun tak pernah memperkenalkan adiknya pada Kim Bum selama 6 tahun mereka bersama, bahkan So Eun mengaku anak tunggal pada Kim Bum,, tangan So Eun dengan cekatan mencari daftar kontaknya dan akhirnya sebuah kontak dengan nama ‘ Ne Chagiya’ berhasil ditemukan dan tanpa pikir panjang, So Eun menekan tombol hijau, berniat membuat panggilan untuk Kim Bum

” Yeoboseyo,, So Eun-ah,, wae gaere??” tanya Kim Bum diseberang sana ” Neo,, eodisseo??” So Eun menjawab pertanyaan Kim Bum dengan pertanyaan, ketika menunggu jawaban Kim Bum, So Eun melirik arah dimana Kim Bum dan So Hyun berada ” Aku sedang di stasiun,, aku menunggu menunggu bibiku yang baru pulang dari luar kota” jawab Kim Bum akhirnya,, So Eun menggeretakkan giginya sangking kesalnya,, menjemput bibinya yang baru pulang dari luar kota,, kenapa Kim Bum membodohinya,, jelas-jelas So Eun melihat Kim Bum nerduaan dengan sang adik,, ah, apakah yang dimaksud Kim Bum dengan bibi adalah So Hyun

” Ah,, jadi kau menjemput bibimu?? Baiklah,, hati-hati disana,,” balas So Eun dan setelahnya sambunganpun terputus, So Eun menatap jam tangannya, tepat lima menit setelah So Eun membuat panggilan dengan So Hyun tadi, tak ingin mengingkari janji,, So Eun pun keluar dari persembunyiannya dan berjalan kearah So Hyun,, baru beberapa langkah So Eun menghentikan langkahnya,, dimana Kim Bum,, kenapa,, dia sudah menghilang,, So Eun tersenyum melihat So Hyun melambai kearahnya

” Eonnie,, kenapa kau lama sekali??”

” Ah,, mianhae,, aku sedikit sulit menemukanmu,, kau tak bosankan menunggu kedatanganku??”

So Hyun menggeleng ” Ani,, aku tak akan pernah bosan menunggu kedatangan eonni,, eonni,, bogoshipo,,” So Hyun menghambur memeluk So Eun dan So Eun pun menerima pelukan sang adik dan terlihat membalas, tanpa So Hyun sadari, sang kakak sudah memunculkan senyuman yang sangat ambigu.

$$$

Kim Bum disambut para pelayan yang berjejer di pintu rumah megahnya, ia pun menunjukkan senyumnya ketika sang eomma berjalan kearahnya dan langsung memeluknya, hal yang selalu eomma Kim Bum lakukan setiap kali dirinya pulang dari kerja ” Bum-ah,, bagaimana keadaan So Eun-ie,, apakah ia sudah diperbolehkan pulang??” eomma Kim Bum menuntunnya ke ruang makan

” Eomma,, dia belum diijinkan pulang,, apakah eomma sudah merindukan So Eun lagi??”

Eomma Kim Bum mengangguk dengan sangat manis, ia memang amat sangat merindukan So Eun, calon istri Kim Bum yang sangat ia restui ” Kau harus segera menikahinya,, biar eomma,, memiliki teman di rumah ini,, kau lihat,, kakakmu,, Kim Sang Neul,, setelah menikah ia bahkan tak pernah melirik eomma,, au,, benar-benar membuat frustrasi,,” adu eomma Kim Bum, Kim Bum mengangguk mengerti dengan penderitaan sang eomma, eommanya,, tipe orang yang tak suka kesendirian

” Sudahlah,, eommamu memang seperti anak-anak,, kenapa ia senang sekali mengadu,, Bum-ah,, jangan sering-sering mengabulkan permintaan eommamu,, jika kau belum siap menikahi yeoja itu,, lebih baik kau tak usah menikahinya,,” ayah Kim Bum yang baru mengambil kursinya ikut bergabung dalam obrolan anak dan istrinya itu, tentu saja eomma Kim Bum langsung cemberut mendengar itu dari suaminya. Kim Bum terkekeh melihat tingkah ayah dan ibunya, ia pun menarik kursi dan duduk mengikuti ibunya yang beberapa lalu sudah duduk di kursinya, keluarga kecil itupun makan malam bersama dengan khidmat ” Bum-ah,, apa yang akan kau lakukan untuk membantu klienmu besok??” ayah Kim Bum tiba-tiba meramaikan acara makan malam yang tadinya hanya diisi dentingan dari benda-benda yang mereka gunakan untuk makan, Eomma Kim Bum langsung menatap sang anak, ia juga penasaran senjata apa yang akan anaknya gunakan untuk membantu penjahat yang jelas-jelas mengakui kesalahannya itu

” Sebenarnya,, aku bukan pengacaranya lagi,, dia,, tak ingin memiliki seorang pengacara disisinya,,” jelas Kim Bum, ia yakin ayahnya pasti sangat kecewa dengannya

” Kenapa kau tak menyakinkan klienmu kalau kau bisa membantu meringankan hukumannya,, kau memang bukan pengacara yang baik,, aku kecewa padamu,,”

” Yeobo,, kenapa kau kecewa pada anak kita,, dia,, sudah melakukan hal benar,, jika ia menjadi pengacara pembunuh itu dan akhirnya keputusan hakim tetap sama,, anak kita akan dianggap pengacara gagal, jika dia tak menjadi pengacara pembunuh itu,, karirnya,, aku yakin akan baik-baik saja,,” bela eomma Kim Bum

” Kau wanita pengangguran tahu apa,, yaa!! kim Bum!! Apakah kau lupa janjimu ketika lulus dari sekolahmu yang mahal itu,, pengacara,, akan mencari jalan untuk membuktikan kliennya tak bersalah walaupun kliennya itu adalah seorang tersangka pembunuhan yang sudah terbukti sekalipun,,” Kim Bum menunduk mendengar perkataan sang ayah, ayahnya memang benar,, dia sudah melanggar janjinya saat dilantik menjadi pengacara dulu

” Aku sudah selesai dengan makananku,, kalau begitu aku permisi dulu,,” Kim Bum bangkit dari tempat duduknya dan melangkahkan kaki menaiki tumpukan anak tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada, di dalam kamar Kim Bum terlihat merenung, ia merenungkan ucapan ayahnya tadi,, ia merasa gagal menjadi pengacara,, kenapa ia menjadi pengacara seperti itu,, aaaaa,, Kim Bum berteriak frustrasi dan membanting vas bunga yang ada dikamarnya, bagaimana nasib So Hyun besok,, apakah waktu eksekusinya akan diajukan.

$$$

So Hyun terlihat berbaring di sel-nya, ia menatap langit-langit ruangan itu, besok,, dirinya akan mendengarkan keputusan hakim, waktu eksekusinya,, akan diumumkan besok, jujur ia sangat takut menghadapi hari esok,, bagaimana kalau lusa ia diputuskan menerima eksekusi itu ” abeoji,, eomma,, kalian sedang menungguku kan?? Mianhae,, aku tak bisa menjaga So Eun eonnie,, karena hari-hariku,, sudah disibukkan menghitung waktu eksekusiku,,” lirihnya dalam hati, seperti malam-malam kemarin, kali ini ia juga di temani air mata yang mengalir tanpa hambatan, seakan tak ada kata kemarau untuk air matanya ” So Eun-eonnie,, kapan kau akan menjengukku,, tolong,, datanglah,, aku,, benar-benar merindukanmu,,” So Hyun memejamkan matanya dan,, disana,, ia melihat sosok orang yang membuatnya takut, tak ingin melihat sosok itu, So Hyun langsung membuka matanya, kenapa orang itu muncul saat ia menutup mata,, bukankah orang yang muncul ketika kita menutup mata berarti tanpa sadar kita telah memikirkan orang itu,, tidak, So Hyun tak sedang memikirkan orang itu,, kenapa,, So Hyun memukul kepalanya frustrasi, kenapa orang yang tadi siang baru mengatakan padanya kalau ia tak boleh bosan melihat orang itu, karena dia akan mengunjungi So Hyun tiap hari sekarang malah berlalu lalang dipikirannya ketika ia tengah menutup mata, So Hyun mengacak rambutnya frustrasi,, kenapa laki-laki itu selalu,, selalu,, membuatnya merasa berat ” Wae?? Kenapa kau selalu membuatku merasa berat menghadapi hukuman ini,, apakah sangat besar rasa sukamu pada So Eun eonni hingga membuatmu melakukan semua ini padaku?? Mianhae,, aku berpura-pura tak mengenalmu dulu,,” lagi dan lagi,, air mata So Eun mengalir secara lancar membasahi pipinya.

$$$

So Eun membuka matanya, ia merasa sangat segar hari ini,, benar-benar merasa segar,, setelah mengoletkan tubuhnya, yeoja itu melangkah mendekati teko air dan menyiram bunga pocerika yang pernah dibawa Kim Bum, So Eun menyapa bunga itu seakan ia menyapa sang pemberi, ketika So Eun mengawali hari dengan hati yang gembira, berbeda dengan sang adik, So Hyun,, setelah membuka mata,, ia sudah melihat dua orang petugas wanita menunggunya di depan sel-nya

” Tersangka Kim So Hyun,, bersiaplah,, kau harus menghadiri persidanganmu,,”

To Be Continued

 

Author: unniechan

semua kata dalam hidup ini tiba-tiba menghilang, hanya nyanyian sendu yang menemani,,, malam ini sangat dingin, dingin hingga menusuk tulang, apa yang harus aku lakukan? kenapa semua terasa jauh bagiku? aku merasa ditinggal sendiri diruangan gelap ini, hanya nyanyian sendu yang menemaniku,, benar,, hanya nayanyain sendulah temanku saat ini,,,

6 thoughts on “Sad Wind [Chapter-5]

  1. Huh gak sabar nunggu part selanjutnya, apa bener kim soo hyun yang ngelakuin ini semua, kenapa aku mulai ragu di part ini ???
    Ada sesuatu yang janggal tapi apanya???
    Sebenarnya dari awal udah curiga sama cover sad wind karena kim so eun terlihat gimana gitu dan soo hyun ya sedih gitu, next next secepatnya

  2. next donk….jgn lama2…..
    daebak ceritanya. …

  3. penasaran dengan flashback pas kim bum bercengkrama dengan so hyun dan berbohong pada so eun, sebenarnya apa yg d katakan so hyun pada saat d hipnotis oleh kyungsoo?? so eun cepatlah ingat semuanya, next..

  4. Di masa lalu Sso mikir Kimbum punya hubunga tersembunyi dgn Sohyun, sementara Sohyun berpikir Kyungsoo menyukai So Eun.. Apa Soeun tersangka sebenarnya.. Apa Kimbum akan membantu Sohyun di persidangan..

  5. Next. Smangat ya thor^^

  6. Apakah sebenarnya so eun lah yg membunuh kedua orang tuanya???aishhhh,puyeng bgt!!!

Leave a comment